Saturday, April 11, 2015

TERATAI PUTIH


TERATAI PUTIH




Teringat disaat aku berjalan menyusuri kehidupan
Tiap melangkah aku selalu tak melihat kanan kiri ku
Kulihat ada sesosok orang paling aneh
Menurutku penasaran akan hal itu




Dalam setiap langkahnya aku ingin mengganggunya
Kerana sikap perlakuannya yang berbeda dari biasa
Terkadang ceroboh tuk ku lihat
Namun sesaat aku tersenyum lugu
Ku katakan dari awal aku ingin mengganggumu
Sampai suatu saat kau luluh akan sikapku
Bukan demi aku atau kamu, atau hari
Tapi hanya untuk perasaan yang nantinya berubah seperti apa

Menjemputmu hingga sore  yang menanti
Sehingga keputusan itu jatuh diantara dua perasaan yang sama
Ku nantikan saat itu tiba
Dengan tetesan yang akan membasahimu
Derap langkahnya menyertai keanggunannya
Buatku semakin bertekad tuk memilihnya
Setiap hari bukan, tapi setiap ku teringatnya
Senyum sesekali aku tak sadarkan diri
Hemmmm sungguh diriku bisa berubah akan dirinya
Bukan lagi seperti aku yang dulu
Serasa aku dibuat gemas olehnya
Entah dari kanan ataupun kiri

Keberadaan rasa karena dia malu akan kata perasaannya - Pink

Friday, April 10, 2015

UKURAN 1 KAKI ITU BERAPA METER



UKURAN 1 KAKI ITU BERAPA METER?


Di Inggris dan Amerika, ukuran “kaki” (feet—biasa disingkat ft) memang lebih sering digunakan dibanding “meter”, dan kita pun mungkin sudah sering mendengar atau membaca kalimat, “kedalaman 2.000 kaki” atau “ketinggian 4.000 kaki”. Nah, berapa meter atau berapa sentimeter sebenarnya 1 kaki itu?

Secara tepat, 1 kaki (ft) adalah 30,48 sentimeter. Namun, ukuran tersebut biasa dibulatkan menjadi 30 sentimeter untuk memudahkan penghitungan. Jika dalam ukuran inci, 1 kaki sama dengan 12 inci, sementara 1 inci sama dengan 2,5 sentimeter.

Jadi, kalau ada ucapan atau tulisan yang menyebutkan “tinggi gedung itu 3.000 kaki”, maka penghitungan mudahnya adalah dengan mengalikan 3.000 (kaki) dengan 30 (sentimeter). Maka hasilnya adalah 90.000 sentimeter atau 900 meter.

Thursday, April 9, 2015

MENGAPA BAJAK LAUT MENUTUP SEBELAH MATANYA?



MENGAPA BAJAK LAUT MENUTUP SEBELAH MATANYA?


          Dalam film-film atau komik-komik yang memperlihatkan para bajak laut, biasanya diperlihatkan mereka mengenakan penutup mata, sehingga hanya satu mata yang terlihat, sementara mata satunya tertutup. Mengapa bajak laut suka menutup sebelah matanya?
Jawabannya bukan karena mata mereka terluka atau semacamnya. Penutup sebelah mata itu ditujukan untuk adaptasi.
          Di masa lalu, kapal-kapal yang berlayar di lautan tidak dilengkapi lampu untuk penerang. Mereka biasanya menyalakan api pada malam hari, namun tidak ada penerang apa pun di waktu siang. Akibatnya, geladak kapal bagian dalam sangat gelap, karena tidak adanya cahaya. Sebaliknya, geladak kapal bagian atas sangat terang, karena terkena sinar matahari. Para bajak laut mengenakan tutup mata untuk menutupi sebelah matanya dengan tujuan agar bisa beradaptasi dengan keadaan tersebut. Saat mereka naik dari bawah ke atas, atau turun dari atas ke bawah, mata mereka harus segera menyesuaikan kondisi, dan penutup mata sebelah itu sangat membantu.

          Bayangkan mereka sedang berada di geladak atas yang penuh cahaya terang, kemudian turun ke geladak bawah yang sangat gelap. Seketika mata mereka tidak akan bisa melihat apa-apa. Sebaliknya, jika mereka ada di geladak bawah yang sangat gelap, kemudian naik ke geladak atas yang terang benderang, mata mereka akan sangat silau. Di situlah fungsi penting penutup mata yang mereka kenakan.



Sunday, April 5, 2015

MANUSIA PEMAKAN RUMPUT?



MUNGKINKAH MANUSIA MAKAN RUMPUT?


            Rumput adalah makanan yang biasa disantap hewan semisal kambing atau kerbau. Kenyataannya mereka tampak sangat lahap saat menikmati “sajian alami” itu. Mungkinkah manusia bisa makan rumput seperti mereka?

            Kita yang telah terbiasa menikmati nasi beserta lauk-pauk dan makanan-makanan lain yang enak, tentu akan berpikir ulang jika harus makan rumput. Tapi bukan berarti tidak ada manusia yang tertarik mencobanya. Salah satu orang yang diketahui memilih meninggalkan nasi dan beralih pada rumput adalah seorang lelaki Cina, bernama Li Sanju.

            Li Sanju adalah penduduk yang tinggal di Niwuei, Cina, berusia 50 tahun. Seperti umumnya mayoritas orang Cina, Li Sanju dan keluarganya biasa makan nasi sebagai makanan sehari-hari. Sampai kemudian, pada Oktober 2008, Li Sanju menyaksikan acara televisi yang memperlihatkan seorang pria yang dapat bertahan hidup hingga sepuluh hari tanpa makan. Tontonan itu mengilhami Li Sanju untuk hanya mengonsumsi air dan dedaunan yang didapatnya di gunung.

            Sejak itu, Li Sanju mulai meninggalkan makanan pokoknya, dan beralih pada dedaunan, rumput, dan akar-akaran pohon. Ketika keluarganya makan nasi dan lauk pauk, Li Sanju hanya makan rumput dan dedaunan. Ia melakukan kebiasaan baru itu secara bertahap. Mula-mula, dia hanya berhenti makan daging, namun tetap makan nasi. Setelah beberapa minggu, dia memutuskan untuk berhenti makan nasi sama sekali, dan beralih ke rumput.

            Semula, perut Li Sanju mengalami masalah dengan perubahan makanan itu. Dia pun mengalami diare sampai berhari-hari. Tapi Li Sanju tidak menyerah. Dia mengira diare yang dialaminya disebabkan rumput dan dedaunan yang ia makan telah terkena pestisida. Maka Li Sanju pun memutuskan hanya memakan rumput serta akar dan dedaunan yang berasal dari gunung, sehingga benar-benar masih murni dan alami.

            Hasilnya, sampai lebih dari setahun Li Sanju bisa menjalani hal itu—ia hanya makan rumput serta dedaunan dan akar-akaran, dan sama sama sekali meninggalkan nasi yang semula yang menjadi makanan pokoknya. Ketika diwawancarai media, Li Sanju menyatakan dia tidak mengalami masalah kesehatan yang berarti dengan kebiasaan barunya tersebut.